Perbedaan Saham dan Obligasi, Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?

Menabung sudah, dana darurat juga sudah ada. Maka selanjutnya langkah yang harus Anda lakukan adalah berinvestasi. Ini adalah step penting yang akan memperbaiki kondisi keuangan Anda, serta juga membantu mewujudkan kemandirian secara financial di masa depan. Di zaman sekarang bukan hal yang sulit untuk berinvestasi, apalagi dengan banyaknya instrumen yang ditawarkan dengan modal kecil. Seperti yang cukup jadi primadona anak muda zaman sekarang adalah investasi saham serta obligasi. Lalu apa perbedaan saham dan obligasi ini.

Saham ini adalah sebuah bentuk resmi dari kepemilikan modal atas sebuah perusahaan. Sedangkan obligasi sendiri lebih dikenal sebagai surat utang yang diterbitkan oleh suatu entitas penerbit, dimana ia memberikan hak kepemilikan kepada pemegang surat tersebut, bisa diterbitkan oleh pemerintah sampai dengan BUMN, semuanya memang punya keuntungan serta kelemahannya masing-masing, lalu sebenarnya manakah yang paling cocok dipilih oleh investor pemula.

Sebelum itu penting bagi Anda untuk mengenali perbedaan saham dan obligasi ini terlebih dahulu, yaitu:

  1. Modal awal, modal yang harus dikeluarkan untuk investasi saham tidak bisa dikatakan kecil, apalagi jika seandainya Anda membeli saham dari perusahaan yang sudah besar atau terkenal, bisa mulai dari ratusan juta hingga milyaran rupiah. Agak berbeda dengan investasi obligasi yang memang dapat dimulai dari modal kecil sekalipun. Apalagi ada banyak belakangan ini yang menjualnya dengan harga murah, sehingga bagi yang anggaran ataupun modal awal investasinya terbatas maka dapat memilih obligasi ini.
  2. Bentuk kepemilikan, perbedaan yang selanjutnya adalah dari segi bentuk kepemilikan, dimana ketika Anda berinvestasi pada instrumen saham, maka nantinya investor akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut. jadi mereka juga berhak untuk hadir dalam rapat umum pemegang saham. Berbeda dengan obligasi yang bentuknya adalah surat utang. Jadi investor yang berinvestasi disini juga tidak memiliki bentuk kepemilikan atas perusahaan tersebut, apalagi ada jangka waktunya juga.
  3. Keuntungan, kedua jenis investasi ini sudah pasti akan menghasilkan keuntungan ketika dijalankan. Pada instrumen saham ini sendiri nantinya keuntungan yang didapatkan dalam dalam bentuk capital gain dari selisih harga beli dan harga jual. Ditambah nantinya investor juga akan menerima pembagian hasil keuntungan dari perusahaan yang berjalan atau deviden. Pada obligasi sendiri keuntungan yang didapatkan dalam bentuk kupon, ditambah lagi karena memang bunga yang didapatkan dari obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan berjangka di bank.
  4. Resiko, selain keuntungan pada dasarnya Anda juga harus sadar bahwa sebenarnya dalam berinvestasi ini pasti juga ada resiko yang menyertainya. Sebagaimana yang diketahui saham membutuhkan modal yang besar serta nilainya cenderung fluktuatif atau mudah berubah, sehingga tidak bisa dipungkiri jika ia termasuk investasi yang high risk atau punya resiko tinggi. Berbeda dengan obligasi yang relatif lebih aman serta modal yang harus dikeluarkan juga kecil, ia termasuk investasi dengan resiko yang moderat atau menengah.

Itulah beberapa perbedaan saham dan obligasi yang harus Anda ketahui. Jadi manakah yang ingin Anda jadikan sebagai pilihan? Untuk investor pemula sendiri tentunya obligasi adalah pilihan terbaik. Selagi ada modal dibandingkan membiarkan uang tersebut tergerus dalam arus inflasi, maka tidak ada salahnya bagi Anda menggunakannya untuk investasi, diputar agar bisa menghasilkan keuntungan lain kedepannya. Apalagi dengan berinvestasi Anda juga bisa mendapatkan sumber pemasukan yang berasal dari passive income, bukan sekedar mendapatkan pemasukan dari bekerja saja bukan. Anda juga bisa investasi mudah lewat bank BCA.